Kamis, 18 Februari 2016

Mei, Provinsi Khusus Kawasan Pariwisata Kepulauan Raja Ampat Dideklarasikan

18 Februari 2016 
MANOKWARI,CAHAYAPAPUA.com-– Mantan Penjabat Bupati Kabupaten Raja Ampat, Elisa Sroyer, menyatakan, bulan Mei mendatang, pemerintah dan masyarakat kepulauan Raja Ampat akan mendeklarasikan pembentukan provinsi khususkawasan pariwisata kepulauan Raja Ampat.

Hal itu diutarakan Sroyer, menyikapi tantangan pariwisata internasional, dimana Kabupaten Raja Ampat sebagai salah satu kawasan pariwisata nasional Indonesia dan icon pariwisata internasional, maka selayaknya dipelihara dan dilindungi oleh negara dengan memekarkan kawasan pariwisata itu menjadi provinsi khusus kawasan pariwisata kepulauan di Indonesia.
“Sebagai icon pariwisata nasional, yang merupakan objek wisata internasional, yang menjadi perhatian mata dunia dan menjadi bagian icon bagi indonesia, maka kami punya komitmen untuk melindungi potensi pariwisata di Kabupaten Kepulauan Raja Ampat,” kata Sroyer usai pelantikan bupati baru di gedung PKK Perkantoran Gubernur, Arfai, kemarin.
Lanjut Sroyer,direncanakan bulan Mei, bertepatan dengan hari ulang tahun Raja Ampat, akan buat tim kajian ilmiah dan akan dideklarasi berdirinya provinsi kekhususan kawasan wisata kepulauan Raja Ampat.
Ia mengaku telah mendapat persetujuan Gubernur Papua Barat dan Kementerian Dalam Negeri. “Saya sudah laporkan kepada bapak gubernur, beliau setuju dan pak menteri dalam negeri pada prinsipnya tidak melarang rencana pembentukan provinsi khusus pariwisata di Raja Ampat.”
Ia menyatakan, provinsi Papua Barat layak untuk memiliki provinsi kekhususan, seperti provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, daerah istemewa Aceh. “Mengapa Papua Barat tidak bisa memiliki provinsi khususan, seperti otorita Batam,” ketusnya.
Ia menegaskan, komitmen pembentukan provinsi kekhususan yang diperjuangkan ini, bukan sekedar angan-angan.
Ia mengaku selama empat bulan menjabat sebagai penjabat bupati, ia melihat berbagai hambatan dalam melindungi kekayaan pariwisata yang ada di daerah itu.
“Kurangnya sarana dan prasarana untuk melindungi kekayaan pariwisata di raja ampat, membuat terjadinya pencurian ikan dan pengrusakan kawasan laut, sehingga daerah ini harus dilindungi,” ujar Sroyer.
Dia juga mengaku telah mendapat dukungan dari masyarakat empat pulau besar yang ada di kepulauan Raja Ampat tentang rencana pemekaran provinsi kekhususan kawasan wisata kepulauan Raja Ampat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar